Masalah Besar Kesehatan di Indonesia
1.
Narkoba
Definisi Narkoba
NAZA: Narkotika dan Zat Adiktif
NAPZA: Narkotika, Alkohol,
Psikotropika dan Zat Adiktif
NARKOBA
di Indonesia dikenal dengan
singkatan dari Narkotika dan Obat Berbahaya. Narkoba merupakan zat kimia yang dapat mengubah
keadaan psikologi seperti perasaan, pikiran, suasana hati serta perilaku, jika masuk ke dalam tubuh manusia
baik dengan cara dimakan, diminum, dihirup, disuntik, intravena, dan lain
sebagainya. Obat-obatan yang ada dipasaran atau menurut yang disarankan dokter baik untuk kita gunakan dan
bisa dibeli oleh masyarakat umum, merupakan obat yang legal atau sah. Namun ada
kalanya tidak legal jika menggunakan obat-obat tersebut dengan cara yang tidak
sesuai atau membelinya dari orang yang menjualnya secara illegal.
Narkoba dapat digolongkan menjadi 3
(tiga) golongan, yaitu :
1. Narkotika - untuk menurunkan
kesadaran atau rasa.
2. Psikotropika - mempengaruhi
psikis dari pengaruh selektif susunan syaraf pusat otak.
3. Obat atau zat berbahaya.
Kata
“Narkotika” sendiri berasal dari Bahasa Yunani “Narkoum” yang berarti membuat
lumpuh atau membuat mati rasa. Namun perlu diketahui sebelumnya bahwa narkotika
memiliki khasiat dan manfaat yang digunakan dalam kedokteran dalam penanganan
kesehatan dan pengobatan, serta berguna bagi penelitian perkembangan ilmu
pengetahuan farmasi / farmakologi. Ironisnya saat ini malah disalahgunakan oleh
pihak tertentu yang menjadikan narkotika sebagai komoditas ilegal.
Menurut
UU No. 22 Tahun 1997 Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman
atau bukan tanaman, baik sintetis maupun semi sintetis. Zat tersebut
menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, menghilangkan rasa, mengurangi
hingga menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan
(adiktif). WHO sendiri memberikan definisi tentang narkotika sebagai berikut:
"Narkotika merupakan suatu zat yang apabila dimasukkan ke dalam tubuh akan
memengaruhi fungsi fisik dan/atau psikologi (kecuali makanan, air, atau
oksigen)."
Dampak Penyalahgunaan Narkoba / Narkotika
Dampak
narkoba, jika disalahgunakan, seperti halnya singkatan kata tersebut. (NARKOBA:
narkotika dan obat/bahan berbahaya), memang sangatlah berbahaya bagi manusia.
Narkoba dapat merusak kesehatan manusia baik secara fisik, emosi, maupun
perilaku pemakainya. Bahkan, pada pemakaian dengan dosis berlebih atau yang
dikenal dengan istilah over dosis (OD) bisa mengakibatkan kematian. Namun
sayang sekali, walaupun sudah tahu zat tersebut sangat berbahaya, masih saja
ada orang-orang yang menyalahgunakannya.
a) Dampak
narkoba terhadap fisik.
Pemakai narkoba akan mengalami gangguan-gangguan fisik
sebagai berikut:
·
Berat badannya akan turun secara drastis.
·
Matanya akan terlihat cekung dan merah.
·
Mukanya pucat.
·
Bibirnya menjadi kehitam-hitaman.
·
Tangannya dipenuhi bintik-bintik merah.
·
Buang air besar dan kecil kurang lancar.
·
Sembelit atau sakit perut tanpa alasan yang jelas.
b) Dampak
narkoba terhadap emosi
Pemakai narkoba akan mengalami perubahan emosi sebagai
berikut:
·
Sangat sensitif dan mudah bosan.
·
Jika ditegur atau dimarahi, pemakai akan menunjukkan sikap
membangkang.
·
Emosinya tidak stabil.
·
Kehilangan nafsu makan.
c) Dampak
narkoba terhadap perilaku
Pemakai narkoba akan menunjukkan perilaku negatif sebagai
berikut:
·
Malas
·
Sering melupakan tanggung jawab
·
Jarang mengerjakan tugas-tugas rutinnya
·
Menunjukan sikap tidak peduli
·
Menjauh dari keluarga
·
Mencuri uang di rumah, sekolah, ataupun tempat pekerjaan
·
Sering menyendiri
·
Menghabiskan waktu ditempat-tempat sepi dan gelap, seperti
di kamar tidur, kloset, gudang, atau kamar mandi
·
Takut akan air
·
Batuk dan pilek berkepanjangan
·
Bersikap manipulatif
·
Sering berbohong dan ingkar janji dengan berbagai macam
alasan
·
Sering menguap
·
Mengaluarkan keringat berlebihan
·
Sering mengalami mimpi buruk
·
Mengalami nyeri kepala
·
Mengalami nyeri/ngilu di sendi-sendi tubuhnya
Gejala-Gejala Pecandu
Narkoba
Kecanduan
terhadap Narkoba adalah gangguan dalam otak yang disebabkan penyalahgunaan
Narkoba sehingga menyebabkan pengulangan perilaku yang berlebihan dari orang
yang tidak atau susah berhenti terhadap obat-obatan walaupun dengan resiko
berbahaya bagi tubuhnya.
Jika
mereka berhenti mengkonsumsi obat-obatan, maka tubuh dari si pecandu akan
menderita berlebih secara fisik dan mereka mau tidak mau harus memenuhi
perasaan ketagihan tersebut dengan cara apapun.
Gejala Kecanduan Narkoba terhadap
seorang Pecandu :
·
Gelisah dan sulit untuk tidur
·
Keringat berlebih
·
Pilek
·
Keram perut atau Diare
·
Pupil mata membesar
·
Mual dan ingin muntah
·
Peningkatan tekanan darah, nadi dan suhu tubuh.
2.
Dampak Asap Kebakaran Hutan Bagi Kesehatan
Prof dr Tjandra Yoga Aditama SpP(K), selaku Kepala Badan Penelitian
dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kementerian Kesehatan RI menjelaskan bahwa "Kabut asap dapat
mengganggu kesehatan semua orang, baik yang dalam kondisi sehat maupun sakit.
Pada kondisi kesehatan tertentu, orang akan menjadi lebih mudah mengalami
gangguan kesehatan akibat kabut asap dibandingkan orang lain, khususnya pada
orang dengan gangguan paru dan jantung, lansia, dan anak-anak,".
Tjandra menjelaskan ada beberapa jenis gangguan kesehatan akibat
kabut asap kebakaran hutan. Berikut di antaranya:
1. Kabut asap
dapat menyebabkan iritasi lokal atau setempat pada selaput lendir di hidung,
mulut dan tenggorokan yang memang langsung kena asap kebakaran hutan. Serta
menyebabkan reaksi alergi, peradangan dan mungkin juga infeksi.
2. Gangguan
serupa juga dapat terjadi di mata dan kulit, yang langsung kontak dengan asap
kebakaran hutan, menimbulkan keluhan gatal, mata berair, peradangan dan infeksi
yang memberat.
3. Dampak
kabut asap dapat memperburuk asma dan penyakit paru kronis lain, seperti
bronkitis kronik, PPOK. Karena asap kebakaran hutan akan masuk terhirup ke
dalam paru. Kemampuan kerja paru menjadi berkurang dan menyebabkan orang mudah
lelah dan mengalami kesulitan bernapas.
4. Kemampuan
paru dan saluran pernapasan mengatasi infeksi berkurang, sehingga menyebabkan
lebih mudah terjadi infeksi. Infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) jadi lebih
mudah terjadi, utamanya karena ketidak seimbangan daya tahan tubuh (host), pola
bakteri/virus dll penyebab penyakit (agent) dan buruknya lingkungan
(environment).
5. Bahan
polutan di asap kebakaran hutan yang jatuh ke permukaan bumi juga mungkin dapat
menjadi sumber polutan di sarana air bersih dan makanan yang tidak terlindungi.
Kalau kemudian air dan makanan terkontaminasi itu dikonsumsi masyarakat, maka
bukan tidak mungkin terjadi gangguan saluran cerna dan penyakit lainnya.
6. Secara
umum maka berbagai penyakit kronik di berbagai organ tubuh (jantung, hati,
ginjal dll) juga dapat saja memburuk. Ini terjadi karena dampak langsung kabut
asap, maupun dampak tidak langsung di mana kabut asap menurunkan daya tahan
tubuh dan juga menimbulkan stres.
7. Mereka
yang berusia lanjut dan anak-anak (juga mereka yang punya penyakit kronik)
dengan daya tahan tubuh rendah akan lebih rentan untuk mendapat gangguan
kesehatan.
3.
Rokok
a.
Kandungan
Rokok
Beberapa zat kandungan rokok lainnya
dikenal mempunyai efek yang merugikan tulang dan kulit. Anda mungkin terkejut
untuk menemukan nama beberapa bahan kimia dalam asap rokok. Beberapa di
antaranya adalah sebagai berikut:
1. Sianida adalah senyawa kimia yang
mengandung kelompok cyano.
2. Benzene juga dikenal sebagai bensol
merupakan senyawa kimia organik yang mudah terbakar dan cairan tidak berwarna.
3. Cadmium sebuah logam yang sangat
beracun dan radioaktif yang ditemukan baterai.
4. Metanol (alkohol kayu) adalah
alkohol yang paling sederhana yang juga dikenal sebagai metil alkohol.
5. Asetilena (bahan bakar yang
digunakan dalam obor las) merupakan senyawa kimia tak jenuh yang juga merupakan
hidrokarbon alkuna yang paling sederhana.
6. Amonia ditemukan di mana-mana di
lingkungan tetapi sangat beracun dalam kombinasi dengan unsur-unsur tertentu.
7. Formaldehida cairan yang sangat
beracun yang digunakan untuk mengawetkan mayat.
8. Hidrogen sianida adalah racun yang
digunakan sebagai fumigan untuk membunuh semut. Zat ini juga digunakan sebagai
zat pembuat plastik dan pestisida.
9. Arsenik
adalah bahan yang terdapat dalam racun tikus.
10. Sedangkan
asap yang dihasilkan rokok mengandung tar.
Tar itu sendiri mengandung banyak
bahan beracun ke dalam tubuh. Ini adalah substansi, tebal lengket, dan ketika
menghirup itu melekat pada rambut-rambut kecil di paru-paru. Organ ini
melindungi paru-paru dari kotoran dan infeksi, tapi ketika tertutup tar organ
ini tidak dapat melakukan fungsinya. Tar juga melapisi dinding sistem
respirasi secara keseluruhan, mempersempit tabung yang transportasi udara (yang
bronchioles) dan mengurangi elastisitas paru-paru. Yang pada akhirnya
menyebabkan kanker paru-paru dan penyakit pernafasan kronis.
Selain itu asap ini juga mengandung
karbon monoksida. Karbon monoksida adalah bahan kimia beracun ditemukan dalam
asap buangan mobil. Hal inilah yang kemudian bisa menurunkan jumlah oksigen
dalam darah dan menghalangi semua kinerja organ pensuply oksigen di dalam
tubuh. Karena tubuh kurang oksigen membuat jantung mengalami penebalan dan bekerja
lebih keras memompa darah. Inilah penyebab utama seorang perokok bisa mengalami
serangan jantung secara mendadak.
b. Bahaya Rokok Bagi Kesehatan
Dampak lain yang tidak diketahui
oleh para perokok bahwa rokok akan menyebabkan gangguan pada saluran
pencernaan. Mereka para perokok sering merasa begah, cepat
kenyang dan kembung. Rokok juga menyebakan asam lambung naik kembali ke
kerongkongan atau refluks yang mencetuskan penyakit GERD. Belum lagi rokok juga
dapat merusak gusi serta gigi geligi. Mereka umumnya tidak nafsu makan karena
lambungnya sudah terasa penuh dengan gas akibat hirupan asap rokok. Kondisi
hipoksia kronis pada seseorang perokok juga dapat mencetuskan penurunan nafsu
makan, Oleh karena itu kita sering mendengar seseorang perokok yang berhenti
merokok berat badannya akan naik karena nafsu makannya bertambah atau menjadi
meningkat setelah berhenti merokok.
Berikut adalah beberapa dampak
bahaya merokok bagi tubuh Manusia :
- Reproduksi dan Fertilitas: Pengaruh dari merokok terhadap reproduksi dan kesuburan cukup fatal. Merokok dapat meningkatkan risiko impotensi, kerusakan sperma, mengurangi jumlah sperma dan menyebabkan kanker testis.
- Mulut dan Gigi: Merokok dapat menyebabkan bau mulut dan gigi bernoda. Hal ini juga dapat menyebabkan penyakit gusi dan kerusakan indera perasa. Penyebab paling serius dari merokok pada area ini adalah peningkatan risiko mengembangkan kanker pada lidah, tenggorokan, dan bibir.
- Kulit: Merokok mengurangi jumlah oksigen ke kulit sehingga dapat mempercepat penuaan dan kulit tampak abu-abu.
- Tulang: Merokok dapat menyebabkan tulang cepat lemah dan rapuh. Wanita terutamanya, 5-10% lebih mungkin untuk menderita osteoporosis dibandingkan non-perokok.
- Perut: Merokok dapat meningkatkan kemungkinan terkena kanker perut dan resiko kanker ginjal, pankreas dan kandung kemih.
- Paru-paru: Merokok menyebabkan penyakit paru obstruktif kronik (PPOK). PPOK adalah penyakit progresif yang membuat seseorang sulit untuk bernapas. Banyak perokok tidak tahu bahwa mereka telah terkena penyakit ini hingga sudah terlambat. Tidak ada obat untuk penyakit ini dan tidak ada cara untuk membalikkan kerusakan.
- Jantung: Karbon monoksida dari rokok mencuri oksigen darah dan mengarah pada pengembangan kolesterol mengendap di dinding arteri. Efek ini meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke.
Sumber :
·
http://mbenxxcaem.blogspot.co.id/2011/09/makalah-bahaya-narkoba-bagi-kesehatan.html
·
http://life.viva.co.id/news/read/656263-ini-dampak-asap-kebakaran-hutan-bagi-kesehatan
·
https://fauziashari.wordpress.com/2013/07/16/makalah-pengaruh-rokok-bagi-kesehatan/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar